"Artinya kami di Komdigi sebisa mungkin untuk mengikuti perkembangan AI dan teknologi agar tidak tertinggal," tambahnya.
Sementara itu, Pemred Okezone Masirom menekankan penggunaan AI di kalangan mahasiswa tidak mengurangi daya pemikiran kritis hingga kreativitas. Dia berharap dengan teknologi AI, mahasiswa menjadi lebih produktif dalam menunjang kegiatan sehari-hari.
"Soal AI bagi mahasiswa tentu kita berharap penggunaan AI tidak membuat mereka kurang kritis, kurang inovatif, kurang kreatif karena keseharian mereka terbantu dengan AI bukan itu yang kita inginkan. Yang kita inginkan dengan AI ini kita harapkan nantinya mereka lebih produktif bisa menggunakan AI lebih bijak yang menunjang kegiatan sehari-hari saat ini maupun nanti ketika memasuki dunia kerja," ucap Masirom.
Senada, Wakil Rektor Untar Sri Tiatri mengimbau teknologi AI digunakan dengan bijak, bukan untuk copy paste dalam mengerjakan tugas perkuliahan. Dia menyebut Untar memperbolehkan mahasiswa untuk memanfaatkan AI sebagai alat bantu mencari referensi hingga literatur perkuliahan terkini.
"Dunia pendidikan akan terpengaruh dengan adanya temuan temuan terbaru dari AI ini kita seperti semua temuan teknologi tergantung pemakainya, jadi kalau kami sebagai pendidik perlu membekali mereka dengan kemampuan berpikir yang terus menerus sehingga tidak benar kalau mengerjakan tugas hanya copy paste dari AI," ujar Sri.
"Tapi, kami membolehkan mahasiswa menggunakan AI sebagai alat bantu mereka untuk mencari referensi, literatur terkini, mengarahkan mereka mencari yang cocok apa yang mereka cari," tambahnya.