“Kementerian ATR/BPN siap mendukung pemberdayaan tanah dari sisi ekonomi melalui program reformasi agraria. SHAT bisa menjadi akses pembiayaan yang akan membantu UMKM di seluruh Indonesia untuk berkembang,” ujar Ossy.
Sebagai simbolis, Maman dan Wakil Menteri Ossy menyerahkan SHAT kepada 10 UMKM serta modal produktif kepada 16 pengusaha mikro asal Kabupaten Garut.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik, menyampaikan bahwa hingga kini dana KUR senilai Rp1,2 triliun telah tersalurkan ke sekitar 30.000 UMKM di Kabupaten Garut.
Namun, masih banyak UMKM yang belum terjangkau pembiayaan formal. Karena itu, program LokaModal hadir untuk mempertemukan UMKM dengan berbagai alternatif sumber pembiayaan, mulai dari Baznas, PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), hingga Bank BJB.
“Sebanyak 550 pengusaha mikro di Garut telah menerima SHAT sebagai akses pembiayaan. UMKM penerima manfaat ini dipilih berdasarkan kriteria seperti memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), aktif berproduksi minimal setahun, serta memiliki sertifikat aset usaha,” ujar Riza.
Dengan berbagai langkah ini, Kementerian UMKM optimistis peran UMKM akan semakin besar dalam mendorong perekonomian nasional serta membuka lapangan kerja yang lebih berkualitas.