Kisah Marco dan Elza Menaklukkan Dunia dengan Sepeda demi Mengejar Mimpi

Jimi Irawan
Pasangan Marco asal Italia dan Erza dari Prancis mengayuh sepeda melintasi 16 negara demi mengejar mimpi keliling dunia. (Foto: vozpublica)

LAMPUNG UTARA, vozpublica.id – Kisah petualangan Marco, pria asal Italia, dan Elza, wanita asal Prancis, yang meninggalkan zona nyaman mereka demi mengejar mimpi berkeliling dunia dengan sepeda patut jadi inspirasi. 

Kisah inspiratif mereka dibagikan di Jambore Daerah 3 Federalist Lampung, di Lembah Bambu Kuning, Desa Abung Jayo, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara, Minggu (10/08/2025). 

Empat tahun lalu, di sebuah sudut kota di Yunani, Marco, seorang konsultan pertanian, dan Elza, seorang pekerja sosial, membuat keputusan berani. Mereka menjual rumah, mobil, dan seluruh aset mereka, lalu meninggalkan pekerjaan mapan untuk memulai petualangan tanpa rencana pasti. 

“Kami tidak membuat rencana detail. Kami hanya mulai mengayuh dari kilometer pertama, lalu kedua, dan seterusnya,” ujar Marco sambil tersenyum.

Perjalanan Melintasi 16 Negara

Dari Yunani, mereka mengayuh sepeda melintasi jalur-jalur Eropa dan Asia, melewati hutan, pegunungan, gurun, hingga kota-kota tua di 16 negara. Perjalanan panjang ini akhirnya membawa mereka ke Indonesia melalui Dumai, Riau. 

Meski melelahkan bagi sebagian orang, bagi Marco dan Elza, setiap tanjakan, peluh, dan rintangan adalah bagian dari petualangan yang tak ternilai. 

Di Sumatera, mereka menemukan keindahan alam yang memukau, keramahan penduduk, dan cita rasa kuliner yang memanjakan lidah. 

“Kami lebih suka jalan kecil di desa daripada jalan besar. Selain menghindari macet, kami bisa melihat keindahan alam dan bertemu banyak orang yang ramah,” kata Elza.

Setiap persinggahan menghadirkan cerita baru: dari secangkir kopi yang ditawarkan warga, tawa anak-anak yang mengikuti mereka bersepeda, hingga percakapan hangat di beranda rumah penduduk.

Cuaca ekstrem, jalur menanjak yang menguras tenaga, hingga tiga kali berganti sepeda tidak menyurutkan semangat mereka.  “Setiap kendala adalah pengalaman berharga. Itu bagian dari petualangan,” ungkap Marco.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
NTB
2 bulan lalu

Fornas 2025 NTB, AHY Terkejut Peserta Lansia Kayuh Sepeda dari Lahat ke Lombok

All Sport
3 bulan lalu

Tour de Loksado 2025: Menyatukan Sepeda, Alam dan Budaya di Kalimantan Selatan

Soccer
2 bulan lalu

Kisah Georgina Rodriguez Dipecat karena Cristiano Ronaldo, Kini Jadi Ikon Global

Soccer
2 bulan lalu

Kisah Inspiratif Yardan Yafi: Dari Gang Sempit Tangerang Menuju Timnas Indonesia U-23

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal