MALANG, vozpublica.id – Gayatri Rajapatni merupakan salah satu tokoh kunci di balik pemerintahan Kerajaan Majapahit. Sebagai ibu dari Ratu Tribhuwana Tunggadewi, perannya dalam membentuk kebijakan dan masa depan kerajaan sangat besar, meski dilakukan dari balik layar dan tak tampil di muka publik.
Setelah menjadi bhiksuni, Gayatri tetap mengikuti perkembangan politik Majapahit. Dia sering memberi nasihat kepada sang putri dan Mahapatih Gajah Mada, walau tak lagi berkuasa secara langsung. Namun, di usia 76 tahun, dia mulai menyadari kondisi kesehatannya terus menurun.
Gayatri menaruh perhatian khusus pada watak Gajah Mada. Baginya, meski Mahapatih itu dikenal cakap dan patriotik, dia juga keras kepala dan agresif. Bahkan dia khawatir sifat tersebut bisa berpengaruh buruk terhadap cucunya, Hayam Wuruk, sang calon raja muda.
Dia mencurahkan kekhawatirannya kepada Tribhuwana Tunggadewi, yang mengakui kepribadian Gajah Mada memang penuh kontras.
“Seperti yang kita sama-sama ketahui. Gajah Mada luar biasa cakap, pragmatis, dan patriotik, namun dia pun cenderung tak sabaran, keras kepala, dan agresif…” ujar Tribhuwana pada ibunya dikutip dari buku karya Earl Drake 'Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaannya Majapahit', Senin (23/6/2025).