JAKARTA, vozpublica.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melaui KBRI Tokyo menindaklanjuti laporan dan berkomunikasi dengan Intan Sifhany (IS), warga negara Indonesia (WNI) yang menderita sakit di Prefektur Oita, Jepang. IS viral karena dirawat akibat menderita infeksi usus dengan biaya yang besar.
"Sebagai langkah perlindungan awal, KBRI Tokyo telah mengirimkan bahan bantuan makanan dan berkoordinasi dengan simpul masyarakat WNI di Oita guna membantu Saudari IS. Jarak Tokyo ke Prefektur Oita sekitar 1.100 km," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha dalam keterangannya, Kamis (11/4/2024).
Dia mengatakan KBRI Tokyo juga akan berkomunikasi dengan pihak perusahaan untuk pemenuhan hak-hak IS sesuai ketentuan yang berlaku.
"Selanjutnya KBRI akan berkomunikasi dengan pihak perusahaan (Kumiai) dan pihak yang memberangkatkan IS ke Jepang untuk pemenuhan hak-hak Saudari IS sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.
Adapun IS telah bekerja di Osaka pada 2023 lalu, namun kemudian pulang ke Indonesia. Kemudian pada Januari 2024, IS datang kembali ke Jepang setelah dijanjikan pekerjaan baru di Oita.