BANDUNG, vozpublica.id – Isak tangis keluarga menyelimuti prosesi pemakaman desainer kondang, Hengki Kawilarang di tempat pemakaman umum (TPU) Dara Ulin, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jumat (20/6/2025) sore.
Keluarga dan kerabat tampak hadir mengenakan pakaian serba hitam. Beberapa di antaranya tidak mampu menahan tangis sepanjang prosesi.
Almarhum menghembuskan napas terakhir setelah sempat menjalani perawatan medis akibat komplikasi penyakit yang baru terdeteksi dalam dua bulan terakhir.
Keponakan Hengki, Audrey Fitria Devani Kawilarang, mengatakan sang paman dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadar.
“Om Hengki enggak sadarkan diri. Jadi kita bawa dulu ke IGD sekitar jam 10.00 pagi. Meninggalnya tadi sekitar jam 10.11,” tutur Audrey.
Sebelumnya, Hengki didiagnosa mengidap diabetes dan harus mengonsumsi insulin. Namun, kondisinya memburuk akibat cedera kepala yang membuatnya harus dirawat inap di RS Mayapada, Bandung.
Dari pemeriksaan lanjutan, dokter menyebutkan bahwa kadar kreatinin dalam tubuhnya melonjak tinggi hingga menyebabkan gangguan ginjal.
“Dari situ didiagnosa kreatininnya tinggi, jadi ginjalnya bermasalah. Dikasih vitamin, tapi belum sempat cuci darah,” kata Audrey.
Dia menuturkan, selama ini Hengki tidak memiliki riwayat penyakit serius. Gangguan kesehatan tersebut baru diketahui dalam dua bulan terakhir.
“Baru ketahuan dua bulan ini. Kita juga baru mulai cuci darah. Sebelumnya beliau sangat prima, masih bisa keluar negeri, bolak-balik Jakarta ketemu klien,” ujarnya.
Audrey menuturkan jika sosok Hengki dikenal sangat hangat dan dermawan.
“Om Kiki itu orangnya baik. Mungkin ada yang bilang cerewet, tapi dia banyak sedekah dan sangat dekat dengan keluarga,” ungkap Audrey penuh haru.
Semasa hidupnya, Hengki dikenal sebagai desainer busana kondang yang pernah bekerja sama dengan sejumlah artis ternama seperti Krisdayanti, Syahrini, dan Vina Panduwinata. Kariernya dimulai pada awal 2000-an di Jakarta. Sejak pandemi COVID-19, Hengki memilih pindah dan menetap di Bandung.
“Om Haki itu mulai berkarier di Jakarta, terus pas pandemi, sekitar tahun 2020, pindah ke Bandung dan menetap di sini,” ujar Audrey.