JAKARTA, vozpublica.id - Epson Asia Tenggara mendukung Polri mengusut kasus produksi tinta printer palsu di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dalam penggerebekan, petugas Bareskrim menyita lebih dari 600 botol tinta Epson palsu yang siap edar, termasuk ribuan botol tinta kosong yang siap diisi tinta.
Epson menyatakan tinta printer palsu dapat berdampak buruk pada hasil cetak.
"Tinta printer palsu adalah masalah besar di Indonesia. Botol dan kartrid tinta palsu ini diproduksi tanpa kontrol kualitas yang dapat menyebabkan kemungkinan besar merusak printer, jika digunakan," ujar Juru Bicara Epson Asia Tenggara dalam keterangannya, Senin (13/1/2025).
Epson menjelaskan, kualitas hasil cetak akan sangat buruk karena bahan berkualitas rendah yang digunakan pada tinta printer palsu tersebut.
"Selain itu, formulasi tinta palsu mungkin mengandung zat berbahaya seperti logam berat, pelarut dan bahan kimia beracun. Ketika digunakan, zat-zat ini dapat mengeluarkan asap berbahaya yang membahayakan kesehatan mereka yang berada di sekitarnya. Oleh karena itu, tindakan ini penting dilakukan untuk melindungi masyarakat,” kata Epson.
Epson mendukung pengusutan yang dilakukan polisi terkait kasus ini. Upaya tersebut diyakini dapat melindungi tak hanya pemilik merek tinta yang dipalsukan, namun juga konsumen.