Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan uji klinis vaksin TBC di Indonesia yang dikembangkan yayasan Gates Foundation telah sesuai protokol. Dia mengungkapkan, pengujian dilakukan untuk mengetahui cocok atau tidaknya vaksin tersebut dengan genetik masyarakat.
Budi menjelaskan, uji klinis vaksin TBC sudah dilakukan beberapa tahap dari mulai fase 1 dan fase 2.
"Nah tahap 3 itu biasa dipakai di beberapa negara seluruh dunia untuk mengetahui ini cocok nggak dengan rasnya kita, dengan genetiknya kita. Karena bisa beda-beda tuh, masing-masing negara beda respons tubuhnya orang yang dikasih. Nah, Indonesia masuk kenapa? Supaya kita bisa tahu cocok nggak dengan orang Indonesia," katanya.
Budi menuturkan, jika nanti hasilnya tidak cocok, maka vaksinnya masih bisa diperbaiki sehingga bisa mengobati penderita TBC. Dia menegaskan, uji klinis ini juga sudah ada standarnya dari organisasi kesehatan dunia atau WHO.