Indonesia dan Uni Eropa juga bersepakat untuk mempercepat proses ratifikasi agar dapat berlaku efektif dalam waktu satu tahun. Dengan adanya perjanjian strategis tersebut, pemerintah menargetkan peningkatan ekspor ke Eropa dapat mencapai hingga 60 miliar dolar AS dalam delapan tahun ke depan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan proses perundingan substansi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) telah memasuki tahap akhir.
Airlangga menyebut, konfirmasi dari Komisioner Maros menunjukkan bahwa kedua pihak telah mencapai kesepakatan atas sebagian besar isi perjanjian. Dia berharap, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa dapat mengumumkan kesepakatan ini secara resmi dalam waktu dekat.
"Target ini dari segi seluruh drafting diharapkan bisa selesai, yang hari ini sudah lebih dari 90 persen, bisa selesai di bulan September, di mana Komisioner Maros akan datang ke Indonesia. Dan mudah-mudahan saat itu bisa ada semacam notulen atau memorandum yang bisa ditandatangani," kata dia.