Yang paling mengerikan terjadi saat mereka mencoba menyelamatkan diri ke dalam mobil. Massa mengejar dan mulai menyerang kendaraan yang mereka tumpangi.
“Kami digedor-gedor saat sudah di dalam mobil. Semua unit mobil dipukul-pukul, dilempar batu, ditendang. Dan itu membuat anak-anak trauma,” ujar dia.
Dalam rekaman lain yang beredar, massa terlihat merusak bangunan vila, memecahkan kaca jendela, bahkan menjatuhkan salib kayu dan membakar alkitab milik jemaat.
Sontak, aksi ini menuai kecaman luas di media sosial. Banyak netizen meminta aparat bertindak tegas.
Saat ini, kasus intoleransi tersebut sudah berakhir damai. Massa yang melakukan pengerusakan siap mengganti rugi usai diputuskan dalam pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cidahu dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi.