JAKARTA, vozpublica.id - Realisasi penyaluran beras dalam program Bantuan Pangan untuk alokasi bulan Juni dan Juli 2025 mencapai 363.000 ton. Angka tersebut setara dengan 99,29 persen dari total pagu 365.500 ton.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan, tertundanya realisasi distribusi secara penuh tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
Dia menyebut, beras bantuan pangan sempat tertahan karena kendala teknis di lapangan. Kendala lain adalah karena beberapa daerah sulit dijangkau dan hanya bisa diakses melalui transportasi udara dan laut dengan jumlah armada terbatas.
"Namun demikian, pemerintah memberikan kebijakan bahwa beras yang sudah dikirim ke titik bagi tetap dapat disalurkan kepada PBP dengan batas waktu hingga 30 September 2025. Dengan begitu, masyarakat yang belum menerima bantuan tetap dapat memanfaatkan haknya sesuai alokasi yang telah ditetapkan," ujar Rizal dalam keterangannya dikutip, Kamis (11/9/2025).
Di samping itu, faktor cuaca juga kerap memengaruhi kecepatan distribusi, terutama ke wilayah-wilayah kepulauan dan pedalaman.