JAKARTA, vozpublica.id – Negara-negara di kawasan Samudera Hindia mengikuti kegiatan Pre-IOWave25 Hybrid Workshops on Standard Operating Procedures (SOPs) yang diselenggarakan oleh Intergovernmental Coordination Group for the Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG/IOTWMS). Kegiatan ini merupakan upaya memperkuat sistem peringatan dini tsunami.
Workshop ini digelar secara hybrid pada dua periode yakni 4–6 Agustus 2025 untuk wilayah timur dan 11–13 Agustus 2025 di wilayah barat Samudera Hindia.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari persiapan menuju IOWave25, latihan besar yang akan berlangsung dalam empat skenario berbeda pada 25 September, 15 Oktober, 25 Oktober dan 5 November 2025 mendatang.
Diketahui, Tsunami merupakan bencana yang datang cepat dan sangat mematikan. Untuk itu, SOP tsunami yang terintegrasi dan berbasis waktu (timeline driven) menjadi kunci keberhasilan sistem peringatan dini.
Dalam workshop ini, peserta dari berbagai negara berdiskusi dan berlatih menyusun serta menyelaraskan SOP dari berbagai lembaga, mulai dari pusat peringatan tsunami nasional (NTWC) hingga organisasi penanggulangan bencana di tingkat nasional, provinsi, dan lokal (DMO).
Workshop Pre-IOWave25 memiliki sejumlah tujuan strategis, antara lain menjelaskan skenario dan waktu pelaksanaan IOWave25, meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya rantai peringatan dini tsunami, melatih penggunaan informasi ancaman tsunami dari penyedia layanan IOTWMS, termasuk dari sumber non-gempa seperti letusan gunung berapi.