JAKARTA, vozpublica.id - CEO vozpublica Media Group, Angela Tanoesoedibjo mengatakan perkembangan teknologi digital yang pesat, media sosial, hingga kecerdasan buatan (AI) membuat masyarakat saat ini hidup di era keterbukaan informasi yang sangat luas. Sumber informasi tidak lagi hanya berasal dari media konvensional seperti televisi atau radio, melainkan sangat beragam.
Dia mengatakan masyarakat, terutama generasi muda, mengakses informasi dari berbagai platform digital dan media sosial. Meski begitu, dia melihat tren positif kalangan generasi muda yang masih mencari informasi valid dari media-media kredibel.
"Yang terjadi adalah semua orang bisa menjadi sumber informasi. Ini sebenarnya baik di satu sisi karena aksesnya luas, tapi di sisi lain juga menimbulkan tantangan. Banyak informasi yang tidak benar atau hoaks, bahkan digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mempengaruhi opini publik," ujar Angela dalam acara RE:START - Home of Indonesia’s Next Global Entrepreneurs di Jakarta, Sabtu (26/7/2025).
Dia mengakui keterbukaan informasi membawa banyak manfaat. Namun, juga memunculkan tantangan besar berupa maraknya hoaks, misinformasi, bahkan penipuan berbasis AI.
"Saya melihat ada kabar baik. Sekarang mulai muncul tren positif, terutama di kalangan generasi muda. Meskipun mereka menerima informasi dari banyak sumber, pada akhirnya mereka tetap mencari validasi. Mereka mencari media yang resmi, yang punya lisensi, punya kode etik, punya aturan, dan tidak sembarangan menyebarkan informasi," tutur dia.
Angela menilai media memainkan peran penting dalam membentuk pola pikir masyarakat. Karena itu, media harus menjalankan tanggung jawab sosial, tidak hanya sekadar menyajikan informasi tetapi juga membentuk nilai dan karakter bangsa.