MALANG, vozpublica.id – Lima mahasiswa dari berbagai program studi di Malang menciptakan inovasi kacamata pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu penyandang tunanetra mendeteksi jenis obat secara otomatis. Perangkat bernama Vision Medichine ini dirancang untuk memberikan informasi obat melalui keluaran suara secara real-time.
Tim kreator Vision Medichine ini terdiri atas Al Fitra Nur Ramadhani dan Muhammad Hanif (Prodi Informatika), Zaki Hanif Izzet dan Riko Dwi Firmansyah (Prodi Teknik Elektro) serta Dwi Sukmawati (Prodi Farmasi).
Ketua tim, Al Fitra Nur Ramadhani mengungkapkan, ide ini muncul dari keprihatinan terhadap banyaknya penyandang tunanetra yang kesulitan mengidentifikasi obat, terutama dalam situasi darurat.
"Inovasi ini berangkat dari keprihatinan sang penggagas atas banyaknya penyandang tunanetra yang mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi obat yang mereka konsumsi. Terlebih ketika berada dalam kondisi mendesak," kata Fitra, Jumat (15/8/2025).
Proyek ini juga menjadi bagian dari seleksi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di tingkat universitas.
"Awalnya saya dari Prodi Informatika, waktu itu memang lagi gencar-gencarnya ikut seleksi PKM dan Alhamdulillah kami lolos dan terpilih," ujarnya.
Vision Medichine menggunakan teknologi pemindai yang terintegrasi dengan voice assistant. Pengguna cukup mengarahkan kacamata ke obat yang akan dikonsumsi, lalu perangkat akan membacakan nama dan informasi dasar obat tersebut.
“Alat ini didukung dengan voice assistant, jadi penggunanya atau tunanetranya bisa tanya-tanya juga terkait data setempat,” kata Fitra.