Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menegaskan JWH 2025 bukan sekadar seremoni, tetapi juga ajakan kolaboratif bagi seluruh elemen masyarakat.
“Melindungi air Jakarta adalah tugas bersama. Tidak cukup hanya PAM Jaya yang bergerak. Pemerintah, pelanggan, komunitas, pelaku usaha, hingga masyarakat luas harus berjalan bersama. JWH adalah simbol kolaborasi itu. Semoga langkah ini terus berlanjut untuk menciptakan Jakarta sebagai kota global dan berbudaya,” tuturnya.
Arief juga menyampaikan bahwa PAM Jaya terus meningkatkan pelayanan, antara lain dengan memberikan 1.002 tangki air kepada pelanggan kategori 2A1 (rumah tangga sangat sederhana) dan 2A2 (rumah tangga sederhana) di wilayah bertekanan air rendah. Inisiatif ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai 'Pembagian Tangki Air Secara Seri Terbanyak'.
Sebagai informasi, aara bertajuk 'Pahlawan Air Jakarta: Menjaga Air, Menyelamatkan Jakarta' ini merupakan bentuk penghargaan bergengsi bagi pelanggan setia air minum perpipaan PAM Jaya, yang dinilai telah berkontribusi nyata dalam menjaga keberlanjutan air berkualitas di ibu kota.
JWH telah diselenggarakan sejak 2023 dan tahun ini memasuki penyelenggaraan ketiga. Program ini menjadi wadah apresiasi bagi pelanggan yang menggunakan air perpipaan secara bijak, mendukung pelestarian sumber air, dan mematuhi kebijakan pengelolaan air, salah satunya melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 93 Tahun 2021 tentang Zonasi Bebas Air Tanah (ZOBAT), yang bertujuan mengurangi eksploitasi air tanah.