JAKARTA, vozpublica.id - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) bertemu dengan pendeta Marsel Saerang dan Aristo Pariadji di Hotel Gading Indah, Jakarta Utara, Jumat (22/11) malam. Di depan tokoh agama itu, RK bercerita tentang susahnya beribadah saat tinggal di luar negeri.
Ridwan Kamil awalnya bercerita bahwa dirinya pernah tinggal di Amerika Serikat dan Hongkong untuk mengenyam pendidikan. Ridwan Kamil memutuskan untuk pulang ke Indonesia lantaran ilmunya dianggap lebih bermanfaat untuk Indonesia.
"Waktu di Amerika pak pendeta, saya double minoritas, saya itu orang asia kemudian saya muslim. Mau salat mau ibadah susah pak, saya salat di basement, di kantor enggak ada mushola. Saya salat di dekat toilet, padahal dulu waktu saya di Indonesia mau salat di ruangan ada mushola, mau jumatan pasti di mana-mana," kata Ridwan Kamil, Jumat (22/11/2024).
Mantan Gubernur Jawa Barat itu kemudian mengaku merasa tak nyaman. Ia lantas berandai-andai jika dirinya menjadi pemimpin maka warganya tidak boleh merasakan apa yang dia rasakan.
"Sampai suatu hari dalam ketidaknyamanan batin itu saya berkata kepada diri saya sendiri, andai Tuhan menjadikan saya pemimpin kelak, perasaan tidak nyaman ini tidak boleh terjadi terhadap kaum minoritas di manapun," ungkapnya.