BEKASI, vozpublica.id - Fatir (12), bocah SD di Tambun, Kabupaten Bekasi, yang diduga menjadi korban perundungan atau bully oleh temannya mencurahkan isi hati (curhat). Fatir khawatir soal masa depannya usai kakinya harus diamputasi.
"Dia (Fatir) bilang ke mamahnya, 'Kemarin waktu kondisi aku masih normal, aku dibully terus apalagi sekarang enggak punya kaki mah, aku enggak mau sekolah.' Itulah yang bikin hati saya hancur sebagai tim kuasa hukum," ucap Kuasa Hukum Keluarga Korban, Mila Ayu Dewata Sari, Jumat (3/11/2023).
Fatir saat ini sudah menjalani operasi amputasi kaki kiri usai mengidap kanker tulang. Penyakit itu diduga dipicu oleh dugaan perundungan yang membuat Fatir terjatuh.
Mila mengatakan Fatir merupakan anak yang berpikiran dewasa. Fatir bahkan juga mengungkapkan kekhawatiran dirinya terhadap orang tuanya jika harus diamputasi.
"Kemarin dia mengatakan ke mamahnya sebelum operasi, 'Mamah nanti kalau misalnya aku gak punya kaki mamah harus kerja dong seumur hidup untuk biayai aku'," ucap Mila.
"Karena Fatir pikirannya dewasa, sampai menyampaikan, 'Terus kalau mama kerja terus sampai tua gimana masa depan adik'. Bayangkan anak sekecil itu sudah berpikir seperti itu," ucapnya.