JAKARTA, vozpublica.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan kerugian ekonomi imbas banjir yang melanda Jakarta mencapai kurang lebih Rp2,1 triliun. Penanganan banjir akan tetap menjadi prioritas utama.
"Dapat dilihat dari peta perkiraan luasan banjir, pada kondisi sekarang dapat dilaporkan bahwa dampak banjir di Jakarta menimbulkan kerugian hingga Rp2,1 triliun," ujar Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Rabu (29/5/2024).
Perubahan iklim yang terjadi disebut Isnawa membuat permukaan air laut semakin tinggi. Sedangkan sebagian wilayah Jakarta khususnya sisi utara Jakarta mengalami penurunan permukaan tanah.
"Ancaman besar dari perubahan iklim ke depan adalah penurunan permukaan tanah, di Jakarta penurunan permukaan tanah terindikasi sejak tahun 1997 dan laju penurunan tanah terbesar mencapai 0,2 meter pert ahun. Akibat penurunan brukat tanah ini adalah kejadian banjir di Jakarta," paparnya.
Pemprov DKI disebut Isnawa tengah membangun ketangguhan infrastruktur agar terhindar dari bahaya semakin turunnya permukaan tanah karena pengambilan air tanah terus-menerus, kenaikan permukaan air laut karena perubahan iklim, serta curah hujan tinggi hingga banjir kiriman di aliran sungai yang melewati sejumlah permukiman di Jakarta.