Wapres Filipina Sara Duterte Bantah Ingin Bunuh Presiden Marcos Jr, Ini Penjelasannya

Anton Suhartono
Wapres Filipina Sara Duterte menilai pernyataan soal ancaman akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr diartikan di luar konteks (Foto: AP)

MANILA, vozpublica.id - Wakil Presiden Filipina Sara Duterte menilai pernyataannya soal ancaman akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr diartikan di luar konteks. Sara menyampaikan surat permintaan klarifikasi kepada Dewan Keamanan Nasional (NSC) Filipina.

Sara pada Sabtu pekan lalu mengatakan telah menyuruh orang untuk membunuh Marcos Jr, Ibu Negara Liza Araneta Marcos, serta Ketua DPR Ferdinand Martin Romualdez, jika dirinya terbunuh. Ancaman yang disampaikannya pada sebuah acara itu memicu respons dari NSC yang segera memerintahkan peningkatan protokol keamanan terhadap Presiden Marcos.

Pernyataan Sara yang videonya juga beredar luas di media sosial tersebut dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional Filipina.

"Saya ingin melihat salinan pemberitahuan rapat ..., daftar peserta, foto rapat, dan notulen rapat yang disahkan oleh notaris di mana Dewan (NSC), baik yang saat ini atau yang sebelumnya, memutuskan untuk mempertimbangkan pernyataan Wakil Presiden terhadap Presiden, yang ditafsirkan secara sengaja di luar konteks yang logis, sebagai masalah keamanan nasional," kata Sara, dalam sebuah suratnya kepada NSC, seperti dilaporkan Manila Times, Senin (25/11/2024).

Sara kemudian menegaskan bahwa pernyataannya bukanlah ancaman pembunuhan.

Sara juga meminta NSC untuk memberikan penjelasan tertulis disertai dasar hukum dalam waktu 24 jam, mengapa dirinya tak dimasukkan dalam keanggotaan NSC. Selain itu serta tidak diundang ke pertemuan-pertemuannya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
2 hari lalu

Filipina Diguncang Isu Kudeta, Panglima Militer Tolak Gulingkan Presiden Marcos

Internasional
2 hari lalu

Panglima Militer Filipina Akui Para Purnawirawan Jenderal Ingin Kudeta Presiden Marcos Jr

Internasional
2 hari lalu

Heboh Isu Purnawirawan Filipina Bakal Kudeta Presiden Ferdinand Marcos Jr

Internasional
3 hari lalu

Korban Tewas Gempa M6,9 Filipina Jadi 72 Orang, Pencarian Masih Berlangsung

Buletin
4 hari lalu

Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir Esco, Tersangka Peragakan 50 Adegan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal