NEW ORLEANS, vozpublica.id - Wali Kota New Orleans LaToya Cantrell menyebut insiden yang menewaskan 10 orang dan melukai 30 lainnya di Bourbon Street, Rabu (1/1/2025), sebagai serangan teroris.
Sebuah mobil menyeruduk pejalan kaki di Bourbon Street pukul 03.15, beberapa jam setelah perayaan malam Tahun Baru 2025.
"Kami memahami bahwa Kota New Orleans terkena dampak serangan teroris," kata Cantrell.
Dia menambahkan telah berkoordinasi dengan Gedung Putih terkait masalah itu.
Setelah insiden itu, pemerintah kota telah meminta bantuan Biro Penyelidikan Federal (FBI).
FBI menegaskan masih menyelidiki motif peristiwa tersebut. Namun berbeda dengan Centrell, FBI tak ingin berburu-buru memutuskan bahwa peristiwa ini berlatar belakang serangan teroris.