WASHINGTON DC, vozpublica.id – Jet tempur J-11 milik China diketahui menempel pesawat pembom B-52 milik Angkatan Udara AS di Laut China Selatan (LCS), Selasa (24/10/2023) malam. Jarak keduanya sangat dekat, yaitu hanya 3 meter!
Washington DC pun mengecam aksi pesawat militer Beijing itu, menyebutnya sebagai tindakan yang berbahaya. Angkatan Udara AS mengklaim, pesawatnya pada waktu itu sedang melakukan “operasi rutin” di LCS yang dianggapnya sebagai wilayah udara internasional.
Komando Militer Indo-Pasifik AS (US Indopacom) menyatakan, tindakan pilot pesawat tempur Tiongkok tersebut menunjukkan kemampuan udara yang buruk dengan menempatkan kedua pesawat dalam bahaya dan risiko bertabrakan.
“Pencegatan dilakukan pada malam hari, dengan jarak pandang terbatas, dengan cara yang bertentangan dengan peraturan dan norma keselamatan udara internasional. Sebuah pesawat militer, ketika dengan sengaja mendekati pesawat lain, harus beroperasi dengan keahlian udara profesional dan memperhatikan keselamatan,” ungkap US Indopacom dalam pernyataannya, yang dikutip pada Jumat (27/10/2023).
#USINDOPACOM Statement on #PRC Unprofessional Intercept: "A People’s Republic of China J-11 pilot executed an unsafe intercept of a U.S. Air Force B-52 aircraft which was lawfully conducting routine operations over the South China Sea..."
— U.S. Indo-Pacific Command (@INDOPACOM) October 26, 2023
Read more⬇️https://t.co/UnCmnneAr7 pic.twitter.com/6k79Koah3V
“Kami khawatir pilot ini tidak menyadari seberapa dekat dia menyebabkan tabrakan,” bunyi pernyataan itu lagi.
Sebuah rekaman video yang menggunakan night vision (mode penglihatan malam) berdurasi 38 detik yang dibagikan oleh Indopacom menunjukkan sebuah jet tempur J-11 mendekati pesawat pembom B-52. Pesawat China itu lewat begitu dekat, sehingga kamera juga menangkap hidung pesawat Amerika.