BRUSSELS, vozpublica.id – Uni Eropa saat ini kekurangan bahan penting untuk memproduksi amunisi bagi Ukraina. Oleh karena itu, blok tersebut harus mengimpor material yang dibutuhkan dari luar, jika ingin terus memberikan bantuan militer kepada Kiev.
“Hari ini saya menyadari bahwa untuk memenuhi amunisi yang dibutuhkan Ukraina, untuk memproduksi (itu), kami kekurangan bahan penting, untuk memproduksinya di dalam negeri,” ungkap Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Selasa (20/6/2023).
Menurut dia, industri pertahanan Uni Eropa sendiri juga menghadapi kendala lain yang datang dari luar Benua Biru. “Dan kami harus mengidentifikasi dan menyelesaikannya, jika kami ingin memiliki kapasitas otonom untuk menyediakan Ukraina dengan senjata yang mereka butuhkan,” kata Borrell lagi.
Rusia meluncurkan operasi militer khususnya di Ukraina pada 24 Februari 2022. Agresi militer itu berlangsung setelah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) meminta bantuan Moskow untuk mempertahankan diri dari serangan tentara Ukraina.
DPR dan LPR adalah dua entitas politik di wilayah Donbas, Ukraina, yang menuntut kemerdekaan dari Kiev.