BRASILIA, vozpublica.id - Seorang tentara Israel yang menjadi turis di Brasil terpaksa mempercepat liburannya setelah pengadilan setempat memerintahan penangkapannya atas tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza.
Kementerian Luar Negeri Israel pada Minggu (5/1/2025) menyatakan telah membantu tentara tersebut segera meninggalkan Brasil menggunakan penerbangan komersial. Terkait perburuan ini, Israel memperingatkan warganya agar tidak mengunggah dinas militer mereka di media sosial.
Pengadilan Brasil pada 30 Desember 2024 memerintahkan polisi untuk menyelidiki seorang tentara Israel atas tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza. Ini merupakan langkah bersejarah bagi Brasil untuk menyelidiki tentara Israel sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023.
Permohonan itu diajukan oleh Yayasan Hind Rajab (HRF), kelompok advokasi Palestina yang tengah gencar memburu tentara-tentara Israel terlibat perang di Gaza yang kini berlibur atau melancong ke luar negeri.
HRF menuduh tentara Israel yang tak disebutkan identitasnya itu ikut serta dalam menghancurkan rumah-rumah warga sipil sebagai bagian dari kampanye genosida. Dia sedang berlibur di Brasil saat pengadilan mengeluarkan perintah penangkapan terhadapnya.
"Orang ini berkontribusi secara aktif terhadap penghancuran rumah dan mata pencaharian (warga Gaza)," kata pengacara HRF, Maira Pinheiro, mengutip bukti video dan foto yang menunjukkan dengan jelas keterlibatan tentara tersebut, seperti dikutip dari Anadolu.
Sementara itu beberapa keluarga korban dilaporkan telah diantar ke Brasil untuk bergabung dalam pelaporan kasus tersebut di Pengadilan Federal Distrik guna mencari keadilan hukum.
HRF telah menyerukan agar tentara Zionis tersebut segera ditangkap karena berisiko akan melarikan diri dari Brasil serta memalsukan barang bukti. Namun sebelum polisi beraksi, tentara itu telah melarikan diri.