ANKARA, vozpublica.id – Turki tidak akan mengakui hasil referendum di empat provinsi di Ukraina Timur yang bertujuan untuk menggabungkan wilayah tersebut ke Rusia. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, Senin (26/9/2022).
“Kami telah menyatakan dan terus memberi tahu Rusia bahwa kami tidak mengakui pencaplokan Krimea. Kami (juga) tidak mengakui hasil referendum yang berlangsung di wilayah Ukraina. Kami telah menyatakan keprihatinan dan posisi kami mengenai masalah ini,” Cavusoglu kepada wartawan di Tokyo, Jepang.
Sebelumnya, salah satu sekutu dekat Rusia, Kazakhstan, juga menyatakan tidak akan mengakui hasil referendum di Ukraina Timur yang diinisiasi Moskow. Hal itu diungkapkan oleh kementerian luar negeri republik bekas Uni Soviet itu, Senin (26/9/2022).
Empat wilayah Ukraina menggelar referendum alias penentuan pendapat rakyat (pepera) untuk bergabung dengan Rusia. Keempat wilayah itu adalah Provinsi Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Semua provinsi itu merepresentasikan sekitar 15 persen dari total wilayah negara Ukraina sebelum dimulainya agresi militer Rusia.