TALLIN, vozpublica.id - Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas didesak mundur usai informasi mengenai suaminya yang memiliki saham perusahaan Rusia terungkap. Publik Estonia memiliki sentimen yang buruk usai Rusia menginvasi Ukraina.
Dua surat kabar utama Estonia mendesaknya untuk mengundurkan diri dan dua jajak pendapat opini menemukan mayoritas responden berpendapat bahwa dia seharusnya mundur.
Kallas mengatakan bahwa dia tidak percaya perusahaan-perusahaan suaminya telah melakukan sesuatu yang salah. Suaminya juga sudah mengatakan bahwa dia akan menjual sahamnya dalam perusahaan yang dipertanyakan.
Kallas, yang telah mendorong bisnis-bisnis Eropa untuk memutuskan hubungan dengan Moskow, sering mengkritik Rusia dalam forum di Uni Eropa dan NATO. Dia dianggap oleh beberapa orang sebagai calon sekretaris jenderal blok militer tersebut.
"Apa yang saya benar-benar yakin dan percayai adalah bahwa perusahaan-perusahaan suami saya tidak terlibat dalam aktivitas tidak bermoral," Kallas seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/8/2023).