Sering Disebut Badan Intelijen Terbaik, Bagaimana Mossad Israel Bisa Ditelanjangi Hamas?

Ahmad Islamy Jamil
Para pejuang Hamas dari Gaza dapat melakukan inflitrasi ke Israel tanpa terdeteksi oleh Mossad. (Foto: Reuters)

NEW DELHI, vozpublica.id – Serangan Hamas terhadap Israel baru-baru ini telah meruntuhkan reputasi negara zionis itu sebagai kekuatan yang tak terkalahkan di Timur Tengah. Peristiwa itu juga merontokkan citra Mossad yang kerap disebut-sebut salah satu badan intelijen terbaik di dunia.

Mossad adalah badan intelijen Israel yang didirikan pada 13 Desember 1949. Dengan anggaran tahunan sebesar 3 miliar dolar AS (Rp47,16 triliun) dan 7.000 staf aktif, Mossad tercatat sebagai agen spionase terbesar kedua di Barat setelah CIA milik Amerika SErikat.

Dilansir dari laman NDTV, David Barnea, yang menggantikan Yossi Cohen sebagai kepala Mossad pada Juni 2021, dipilih melalui proses yang sangat rahasia. Proses itu hanya diketahui oleh segelintir orang di Kantor Perdana Menteri Israel, Mossad sendiri, dan Komite Penasihat Pegawai Negeri Sipil Israel. Padahal, lembaga yang terakhir disebutkan bahkan punya wewenang memeriksa dan menyetujui bahkan penunjukan perdana menteri Israel.

Mossad memiliki beberapa departemen. Akan tetapi, perincian struktur internalnya sebagian besar dirahasiakan dari publik. Mereka tidak hanya memiliki jaringan informan dan agen di dalam kelompok militan Palestina, namun juga di negara-negara lain yang bermusuhan dengan Israel seperti Lebanon, Suriah, dan Iran. 

Jaringan mata-mata badan intelijen yang luas memberi Mossad pengetahuan mendalam tentang gerakan para pemimpin militan, sehingga memungkinkan mereka melakukan pembunuhan secara tepat jika diperlukan.

Pertanyaannya, mengapa Mossad bisa kecolongan saat Hamas melakukan infiltrasi ke wilayah Israel, Sabtu (7/10/2023) lalu? Lalu, bagaimana Hamas berhasil menimbun ribuan roket dan rudal begitu dekat dengan wilayahnya tanpa terdeteksi oleh intelijen Israel? Mengapa sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel yang selalu andal tidak mampu mencegat semua proyektil yang masuk dari Gaza?

Sampai saat ini, semua pertanyaan itu masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Tak ayal, serangan mendadak yang dilancarkan para pejuang Hamas—yang jumlahnya tidak sampai 2.000 orang—berhasil menjatuhkan harga diri Israel dan Barat, dan tentu saja merusak reputasi Mossad.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
6 jam lalu

1.150 Tentara Israel Tewas dalam Perang Gaza, Hampir Setengah Berusia di Bawah 21 Tahun

Internasional
8 jam lalu

Setujui Proposal Damai Trump, Hamas Minta Dukungan Negara Arab dan Muslim

Internasional
11 jam lalu

Hamas Siap Serahkan Pemerintahan Gaza, Konflik Panjang Akan Berakhir?

Internasional
11 jam lalu

Trump Siap Ubah 20 Poin Rencana Perdamaian Gaza jika Hamas Keberatan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal