Sadis, 70 Umat Kristen Tewas Dipenggal di Gereja oleh Teroris Afiliasi ISIS di Republik Demokratik Kongo

Maria Christina Malau
Warga memakamkan korban serangan teroris ADF yang menargetkan komunitas Kristen di Republik Demokratik Kongo, pada Juni lalu. Hingga kini, serangan masih berlanjut. (Foto: Open Door)

LUBERO, vozpublica.id - Sedikitnya 70 umat Kristen tewas dipenggal di sebuah gereja di timur laut Republik Demokratik Kongo (DRC). Serangan tersebut dilakukan oleh militan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), sebuah kelompok teroris yang terkait dengan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).

Menurut Open Doors, lembaga yang memantau penganiayaan terhadap orang Kristen di seluruh dunia, serangan brutal tersebut dimulai pada Kamis, 13 Februari dini hari. Militan bersenjata menyerbu Desa Mayba di wilayah Lubero. Mereka menyamar sebagai personel keamanan dan memaksa penduduk keluar dari rumahnya dengan meneriakkan, "Keluar, keluar dan jangan membuat keributan." 

Sedikitnya 20 pria dan wanita Kristen ditangkap saat itu. Ketika penduduk desa kemudian berkumpul untuk membahas rencana penyelamatan para tawanan, para pemberontak ADF melancarkan serangan kedua, menangkap 50 orang penganut Kristen lainnya. 

Ke-70 orang itu kemudian disandera dan dibawa ke sebuah gereja Protestan kecil di Desa Kasanga. Di dalam gereja yang sebelumnya dianggap sebagai tempat perlindungan, mereka diikat terlebih dahulu, lalu dieksekusi dengan kejam. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh lembaga amal Katolik internasional, Aid to the Church in Need (ACN) dan Kantor Berita Fides Catholic.

"70 mayat ditemukan di gereja. Mereka diikat," kata Vianney Vitswamba, koordinator komite perlindungan masyarakat setempat, dikutip oleh organisasi Global Fight Against Terrorism Funding (GFATF).

Tragedi tersebut membuat masyarakat Kristen di Mayba sangat berduka dan terpukul. Mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi saat ini agar pembantaian tidak lagi terulang.

"Kami tidak tahu harus berbuat apa atau bagaimana berdoa. Kami sudah muak dengan pembantaian. Semoga kehendak Tuhan saja yang terjadi," kata seorang penatua dari gereja di Desa Kasanga, dilansir dari Syriac Press, Senin (24/2/2025).

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Internasional
27 hari lalu

WHO Cabut Status Darurat Global Cacar Monyet

Nasional
2 bulan lalu

Terungkap! Ini Peran 6 Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Jakarta hingga Kaltim

Nasional
2 bulan lalu

Identitas 6 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Jakarta hingga Kaltim

Nasional
2 bulan lalu

Densus Tangkap 6 Terduga Teroris di Jakarta hingga Kaltim

Nasional
2 bulan lalu

Densus 88 Ungkap Peran 2 ASN Terduga Teroris di Aceh, Salah Satunya Petinggi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal