MOSKOW, vozpublica.id – Rusia bakal membatasi pasokan produk pertaniannya hanya ke negara-negara yang menunjukkan sikap bersahabat dengan Moskow. Kebijakan itu menyusul sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Rusia atas krisis di Ukraina.
Langkah itu disampaikan oleh salah satu sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Medvedev. Pria yang menjabat presiden Rusia dari 2008 hingga 2012 dan kini menduduki posisi wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia itu mengatakan, ada beberapa poin sederhana namun penting tentang ketahanan pangan di Rusia.
“Kami hanya akan memasok produk makanan dan pertanian kepada sahabat-sahabat kami. Untungnya kami punya banyak dari mereka, dan mereka tidak ada di Eropa atau Amerika Utara sama sekali,” kata Medvedev, Jumat (1/4/2022), seperti dikutip Reuters.
Rusia adalah pengekspor gandum utama global. Negeri beruang merah itu mengekspor gandum terutama ke Afrika dan Timur Tengah. Uni Eropa dan Ukraina adalah pesaing utamanya dalam perdagangan komoditas tersebut.
Menurut Medvedev, pasar domestik Rusia tetap menjadi prioritas dalam pasokan produk pangan di negeri itu. Dia pun menegaskan ada pengendalian harga di dalam kebijakan itu. Rusia telah menggunakan kuota ekspor gandum dan pajak sejak 2021 untuk menstabilkan inflasi pangan domestik yang tinggi.