JAKARTA, vozpublica.id - Negara-negara Muslim ikut merespons kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat 2024. Trump menang secara meyakinkan sekaligus mengejutkan dalam pilpres yang digelar pada Selasa (5/11/2024).
Ucapan selamat dari para pemimpin dunia bahkan sudah mengalir pada Selasa malam waktu AS, meski jumlah suara elektoralnya belum mencapai 270, syarat yang harus dipenuhi setiap kandidat.
Trump mengunci kemenangan pada Rabu (6/11/2024) dini hari setelah suara elektoralnya mencapai 277 berdasarkan proyeksi Fox News dan The Hill.
Di antara respons yang disampaikan adalah desakan kepada Trump untuk mengakhiri kekejaman Israel di Palestina, termasuk Jalur Gaza.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan selamat kepada Trump pada Rabu.
Abbas, sebagaimana dilaporkan kantor berita Wafa, mengatakan ingin bekerja sama dengan Trump untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan di kawasan. Dia juga menegaskan komitmen Palestina untuk mengupayakan kemerdekaan, penentuan nasib sendiri, dan pendirian negara sesuai dengan hukum internasional.
Pemerintahan Taliban Afghanistan turut menyampaikan harapan atas kemenangan Trump. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Afghanisyan Abdul Qahar Balkhi mengatakan, Taliban berharap adanya babak baru dalam hubungan dengan AS setelah kemenangan Trump.
"(Trump) Akan mengambil langkah-langkah realistis menuju kemajuan konkret dalam hubungan antara kedua negara serta kedua negara bisa membuka hubungan babak baru," katanya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga memberi selamat kepada Trump. Dia bahkan berbicara langsung melalui telepon dengan sahabatnya itu.
Dalam percakapan itu, Erdogan menyampaikan harapan agar Turki dan AS bisa meningkatkan kerja sama lebih erat selama masa jabatan Trump.
Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangan di Pilpres Amerika Serikat 2024.
"Ucapan selamat saya yang tulus kepada Tuan @realDonaldTrump karena telah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47," kata Prabowo, di media sosial X.
Prabowo menyebut AS sebagai mitra strategis Indonesia. Kedua negara memiliki hubungan yang kuat.
Kemitraan strategis antara Indonesia dan AS memiliki potensi besar untuk saling menguntungkan. Dia berharap kerja sama Indonesia-AS di pemerintahan Trump bisa berjalan erat.
"Saya berharap dapat bekerja sama erat dengan anda dan pemerintahan Anda untuk lebih meningkatkan kemitraan ini dan demi perdamaian dan stabilitas global," ujarnya.