TUNIS, vozpublica.id - Menteri Agama Tunisia Brahim Chaibi dipecat terkait banyaknya jemaah asal negara itu yang meninggal dunia selama melaksanakan haji tahun ini. Lebih dari 1.000 jemaah dari seluruh dunia meninggal selama prosesi haji tahun ini, dipicu cuaca sangat panas.
Presiden Kais Saied memecat Chaibi pada Jumat (21/6/2024) setelah muncul kritikan bertubi-tubi mengenai banyaknya jemaah yang meninggal di Makkah. Data mengungkap sedikitnya 49 jemaah haji asal Tunisia meninggal akibat suhu ekstrem di Makkah yang sempat menembus 51 derajat Celsius.
Selain itu beberapa jemaah masih dilaporkan hilang.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tunisia sebelumnya menyatakan, sebagian besar jemaah asal negaranya yang meninggal di Saudi tak mengantongi visa haji. Arab Saudi tahun ini memberlakukan aturan ketat, yakni melarang pemegang visa selain haji untuk melaksanakan Rukun Islam ke-5 itu.
Menurut Kemlu, mayoritas jemaah Tunisia yang meninggal menggunakan visa wisata, kunjungan, atau umrah.
Sebagian besar dari 1.000 lebih jemaah haji yang meninggal tahun ini berasal dari Mesir. Hal itu memaksa Presiden Abdel Fattah Al Sisi memerintahkan penyelidikan. Kabinet merespons dengan membentuk unit krisis pada Kamis lalu guna mengawal kasus ini. Perusahaan yang memfasilitasi perjalanan bagi jamaah haji tidak resmi akan diselidiki serta dijatuhi sanksi.