TEHERAN, vozpublica.id – Pihak berwenang Iran menangkap 30 orang yang dicurigai tergabung dalam “jaringan pemuja setan” di sebuah acara yang disuguhi minuman beralkohol. Penangkapan itu terjadi saat aparat menggerebek sebuah acara pertemuan di Provinsi Mazandaran, yang berada di bagian utara negara tersebut.
Kantor berita Fars pada Kamis (6/6/2024) melaporkan, ada 18 pria dan 12 wanita yang ditangkap dalam penggerebekan itu. Akan tetapi, media itu tidak menyebutkan secara spesifik kapan penggerebekan itu terjadi.
“Aparat kepolisian menyita minuman beralkohol dan obat-obatan dan menemukan tanda-tanda dan simbol-simbol satanisme di lokasi,” ujar Kepala Kepolisian Mazandaran, Davood Safarizadeh.
Dia mengatakan, para peserta pertemuan itu berasal dari provinsi lain.
Penggerebekan terhadap pertemuan “jaringan setan” sering terjadi di Iran, negara yang sangat konservatif. Aparat keamanan di sana sering kali menyasar pesta-pesta atau acara konser yang yang diwarnai dengan konsumsi alkohol.
Pada Sabtu (1/6/2024) lalu, polisi Iran juga menahan 35 orang dalam penggerebekan serupa di Provinsi Khuzestan yang terletak di bagian barat daya negeri Persia itu. Bulan lalu, ada lebih dari 250 orang, termasuk tiga warga Eropa, yang ditangkap di sebelah barat Ibu Kota Teheran karena mempromosikan “satanisme”.
Di masa lalu, pihak berwenang Iran mencap konser-konser musik rock dan heavy metal sebagai “pertemuan pemuja setan”.