ISLAMABAD, vozpublica.id - Pemilu Pakistan yang berlangsung pada Kamis (8/2/2024) berlangsung sengit. Dua kubu terdepan saling mengklaim kemenangan dalam pesta demokrasi berdarah yang telah merenggut 28 nyawa itu.
Dua mantan perdana menteri yang saling bersaing, Nawaz Sharif dan Imran Khan, saling mengklaim kemenangan dalam perolehan kursi di parlemen.
Partai yang dipimpin Sharif memenangkan kursi terbanyak dibandingkan partai tunggal lainnya. Sementara Khan yang kini mendekam di penjara, mengklaim partai-partai independen yang didukungnya memperoleh kursi lebih banyak daripada Sharif. Partai Khan, Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), tak bisa ikut pemilu setelah dilarang pemerintah.
Sharif mengatakan partainya akan bernegosiasi dengan kubu lain untuk membentuk pemerintahan koalisi. Meski partainya memperoleh kursi terbanyak, jumlahnya belum cukup dari syarat yang ditentukan untuk membentuk pemerintahan.
Berdasarkan penghitungan suara hingga Jumat (9/2/2024) malam, 75 persen lebih dari total 265 kursi parlemen sudah ditentukan. Hasilnya menunjukkan partai independen yang didukung Khan memenangkan 98 dari 245 kursi yang sudah dihitung. Sementara itu Partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz yang dipimpin Sharif meraih 69 kursi.