NEW ORLEANS, vozpublica.id - Pengemudi mobil yang menyeruduk kerumunan pejalan kaki di Bourbon Street, New Orleans, Amerika Serikat (AS), mengunggah pesan di media sosial beberapa jam sebelum beraksi pada Rabu (1/1/2025) dini hari waktu setempat.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, para agen Biro Penyelidikan Federal (FBI) menemukan video yang diunggah Jabbar ke media sosial beberapa jam sebelum beraksi. Dalam video itu Jabbar mengungkapkan keinginan untuk membunuh orang.
Veteran Angkatan Darat AS itu menabrak puluhan orang menggunakan mobil pikap Ford F-150-nya yang melaju dengan kecepatan tinggi. Begitu mobilnya berhenti karena menabrak kendaraan lain, dia keluar sambil melepaskan tembakan. Jabbar ditembak mati polisi di tempat kejadian.
Sebanyak 15 orang tewas dalam kejadian itu dan 35 lainnya menderita luka. Bourbon Street saat itu dipenuhi orang setelah merayakan malam Tahun Baru 2025.
Hasil pemeriksaan di mobil berkelir putih itu, polisi menemukan bendera ISIS serta beberapa bom rakitan.
Penyidik juga menemukan senjata bersama beberapa peralatan di tempat lain.
Saksi mata asal Mississippi, Zion Parsons (18), melihat pikap tersebut melaju kencang, menabrak semua orang di depannya hingga melempar mereka ke udara seperti adegan dalam film.
"Mayat-mayat, korban bergelimpangan di jalan, semua orang berteriak," kata pria yang kehilangan seorang temannya, Nikyra Dedeaux.