Jeff Masters, ahli meteorologi Yale Climate Connections, mengatakan banjir di Dubai disebabkan oleh sistem tekanan rendah sangat kuat yang menyebabkan banyak badai petir hebat.
“Anda tidak memerlukan penyemaian awan untuk memperhitungkan rekor banjir besar di Dubai,” kata Masters, dikutip dari Associated Press.
Para ilmuwan juga mengatakan perubahan iklim secara umum bertanggung jawab atas terjadinya badai ekstrem, kekeringan, banjir, dan kebakaran hutan di seluruh dunia. Dubai baru saja menjadi tuan rumah perundingan iklim COP28 PBB tahun lalu.
Meningkatnya suhu dan dampak lain dari pemanasan global telah lama dianggap sebagai ancaman terhadap kehidupan di kawasan Timur Tengah yang sudah terpanggang.
Bandara Internasional Dubai lumpuh, terpaksa membatalkan atau menunda semua penerbangan pagi Rabu kemarin karena landasan tergenang. Selain itu para penumpang tak bisa mengakses bandara karena akses jalan terputus.
CEO Bandara Internasional Dubai Paul Griffiths mengatakan beberapa pesawat yang parkir terpaksa dipindah ke Bandara Internasional Al Maktoum di Dubai World Central.
“Ini masih merupakan masa yang sangat menantang. Dalam ingatan saya, belum pernah ada orang yang melihat kondisi seperti ini,” kata Griffiths.
Pengelola bandara juga belum bisa memastikan kapan kondisi akan pulih, namun yang jelas akan memakan waktu lama sampai aktivitas penerbangan benar-benar kembali normal.
Maskapai Emirates menyatakan telah menghentikan check-in bagi penumpang yang berangkat dari Dubai pada Rabu mulai pukul 08.00 hingga tengah malam.
FlyDubai, maskapai penerbangan berbiaya rendah bagian dari grup Emirates, juga menghadapi gangguan.