WASHINGTON, vozpublica.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut pernyataan Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard soal nuklir Iran salah. Dalam pidatonya di hadapan Kongres pada Maret lalu, Gabbard mengatakan, komunitas intelijen AS menilai Iran tidak sedang membangun senjata nuklir.
Dia juga mengatakan, pemimpn tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei belum memerintahkan kembali untuk melanjutkan program senjata nuklir setelah menghentikannya pada 2003.
Dalam posting-an di X, Gabbard tidak secara langsung merespons pernyataan Trump, namun menyalahkan media massa yang dianggap memelintir pernyataannya di Kongres pada Maret lalu di luar konteks. Dia juga menuduh media massa menyebarkan berita palsu bohong untuk memecah belah.
Dalam posting-an tersebut, mantan anggota Kongres dari Partai Demokrat itu menegaskan sikap Gedung Putih bahwa Iran bisa saja memproduksi senjata nuklir dalam beberapa pekan hingga bulan mendatang.
"Amerika punya informasi intelijen bahwa Iran sudah berada pada titik di mana mereka bisa memproduksi senjata nuklir dalam beberapa pekan hingga bulan. Jika mereka memutuskan untuk merampungkan pembuatan, Presiden Trump telah menyampaikan bahwa itu tidak mungkin terjadi, dan saya setuju," ujar politikus yang sebelumnya menentang keras kebijakan intervensi militer AS di luar negeri itu.