Dia juga mengisahkan kengerian yang dihadapi keluarga dan pengungsi lain setiap hari. Serangan Israel ke tenda pengungsian bisa datang kapan saja.
"Saya tidur di malam hari tanpa yakin apakah akan bangun. Kami adalah manusia, bukan hewan yang diberi makanan dari langit," ujarnya.
Sekitar 1,84 juta warga Gaza menghadapi rawan pangan parah. Anak-anak warga kantong yang telah diblokade Israel sejak 2007 itu juga menghadapi gizi buruk yang parah.
Beberapa lembaga hak asasi manusia (HAM) internasional berulang kali mengecam penyaluran bantuan dari udara sebagai cara yang tidak efisien. Satu-satunya cara aman adalah melalui darat yakni dengan mendesak Israel membuka perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir.