KUALA LUMPUR, vozpublica.id - Publik Malaysia beberapa hari terakhir dihebohkan dengan gambar bendera nasional tanpa menyertakan bulan sabit oleh salah satu media massa negara itu. Bulan sabit pada bendera Malaysia mencerminkan agama Islam yang dipeluk oleh sebagai besar penduduk Negeri Jiran tersebut.
Hal ini memunculkan spekulasi karena gambar bendera yang salah tersebut dilakukan oleh surat kabar berbahasa Mandarin, Sin Chew Daily, tepat saat kunjungan Presiden China Xi Jinping, Selasa (14/4/2025). Seharusnya gambar bulan sabit berada di samping matahari, namun tak ditampilkan.
Gambar tersebut pun memicu kecaman luas dari publik Malaysia serta pejabat pemerintah. Raja Malaysia Sultan Ibrahim pun ikut mengecamnya.
Akibat kejadian ini, perusahaan yang mengelola Sin Chew Daily pada Kamis (17/4/2025) memberhentikan Peminpin Redaksi Chan Aun Kuang dan Wakil Pemimpin Redaksi Tsai Shwu San. Mereka dianggap bertanggung jawab atas penayangan gambar tersebut.
Sin Chew Daily menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. Tak cukup sampai di situ, Kepolisian Malaysia menggelar penyelidikan untuk mengungkap kasus penodaan terhadap lambang negara tersebut. Chan dan Tsai sempat ditahan polisi sebelum bebas dengan jaminan.