KUALA LUMPUR, vozpublica.id - Pemilu Malaysia ke-15 yang berlangsung pada Sabtu (19/11/2022) mungkin menjadi akhir dari perjalanan politik Mahathir Mohamad. Mantan perdana menteri Malaysia itu gagal mempertahankan kursi parlemen dari Langkawi setelah kalah dari calon legislatif anggota koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin.
Berdasarkan hasil penghitungan suara, Mahathir yang juga pemimpin Partai Pejuang Tanah Air (Pejuang) bahkan hanya menduduki posisi keempat dengan memperoleh 4.566 suara.
Kursi parlemen Majelis Rakyat dari Langkawi jatuh ke tangan Mohd Suhaimi Abdullah dari Perikatan Nasional dengan memperoleh 25.463 suara. Caleg dari Langkawi harus mendapatkan setidaknya 13.518 suara untuk mendapatkan kursi parlemen.
Ini berarti kekalahan kedua bagi Mahathir sepanjang karier politiknya yang panjang. Dia pertama kali kalah pada 1969 dari mantan presiden Persatuan Islam se-Malaysia (PAS) Yusuf Rawa saat memperebutkan kursi parlemen dari Kota Setar.
Selain itu koalisi yang dibentuk pria 97 tahun itu, Gerakan Tanah Air (GTA), juga tak mendapatkan satu kursi pun di parlemen.