QUITO, vozpublica.id - Konvoi Presiden Ekuador Daniel Noboa beserta para diplomat asing di Provinsi Imbabura diserang oleh demonstran, Minggu (28/9/2025). Massa memprotes kenaikan harga bahan bakar. Demonstrasi yang memasuki hari kedelapan itu berujung rusuh, hingga memakan korban.
Massa turun ke jalan setelah pemerintah mengumumkan akan menghentikan subsidi solar guna mengurangi pengeluaran, mengekang penyelundupan bahan bakar, dan mengalihkan dana subsidi untuk program-program sosial.
Ppuluhan demonstran di Imbabura memblokir jalan sehingga memicu bentrokan dengan pasukan keamanan.
Sekitar 350 orang menyergap konvoi presiden, bahkan menyerang dengan kembang api, bom Molotov, serta melempari batu. Saat itu Presiden Noboa dan rombongan
hendak menuju sebuah lokasi untuk mengirim bantuan kemanusiaan.
Juru bicara istana kepresidenan Ekuador Carolina Jaramillo mengatakan sekitar 50 tentara yang mengawal konvoi berusaha mengusir demonstran yang dibalas dengan serangan.
Konvoi tersebut juga membawa sejumlah pejabat tinggi termasuk diplomat Vatikan Andres Carrascosa, Duta Besar Uni Eropa Jekaterina Dorodnova, dan Dubes Italia Giovanni Davoli.
Kedutaan Besar Italia di Ekuador menyatakan duta besarnya tidak terluka seraya menyebut serangan itu sebagai "aksi teroris" ditujukan kepada kepala negara Ekuador.
Sementara itu Noboa mengunggah foto di media sosial X pada Senin (29/9/20259), menunjukkan beberapa mobil dan jendela mobilnya pecah dan retak.