DHAKA, vozpublica.id – Jaksa Agung Bangladesh, Amin Uddin, memutuskan mundur di tengah kerusuhan massal yang melanda negeri Asia Selatan itu. Keputusan itu dia umumkan dua hari setelah mundurnya Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Surat kabar The Daily Star pada Rabu (7/8/2024) melaporkan, Uddin telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Bangladesh, Mohammed Shahabuddin. “Saya menyebutkan kesulitan pribadi sebagai alasan pengunduran diri dalam surat itu,” kata Uddin kepada media itu.
Dia diangkat menjadi jaksa agung Bangladesh pada Oktober 2020. Sebelum menduduki jabatan itu, dia meniti karier sebagai pengacara sejak 1987.
Kerusuhan di Bangladesh berpangkal dari kebijakan pemerintah menerapkan sistem kuota yang diskriminatif dalam rekrutmen lapangan kerja di sektor publik. Sistem kuota yang diterapkan Hasina itu menyediakan sekitar 30 persen posisi untuk keturunan para pejuang kemerdekaan Bangladesh—yang memiliki ikatan historis dan politik dengan keluarga Hasina, terutama ayahnya yang juga pendiri Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman.
Pada Senin (5/8/2024) lalu, Hasina dan saudara perempuannya meninggalkan kediaman resmi perdana menteri di Ibu Kota Dhaka untuk mencari tempat yang lebih aman. Media melaporkan bahwa ribuan pengunjuk rasa menyerbu istana Hasina, setelah perempuan itu kabur ke luar negeri dengan helikopter militer.