YERUSALEM, vozpublica.id - Israel kembali mendesak Hamas untuk menyerah pada, Minggu (7/9/2025). Hal ini disampaikan saat pasukan negara tersebut kembali melancarkan serangan di pusat kota terbesar Gaza, tempat ratusan ribu warga Palestina mencari perlindungan.
Melansir Reuters, Menteri Luar Negeri (Menlu) Gideon Saar mengatakan, perang dapat segera berakhir jika Hamas membebaskan para sandera yang tersisa di Gaza dan meletakkan senjatanya.
"Kami akan sangat senang mencapai tujuan ini dengan cara politik," ujar Saar kepada wartawan di Yerusalem.
Menanggapi desakan tersebut, pejabat senior Hamas, Basem Naim mengatakan bahwa mereka tidak akan meletakkan senjata.
Namun, pihaknya akan membebaskan semua sandera jika Israel setuju untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Gaza. Ini merupakan sikap yang telah lama menjadi posisi kelompok militan Palestina tersebut.
Bulan lalu, Israel melancarkan serangan ke Kota Gaza, pusat kota utama, dan pasukannya kini hanya berjarak beberapa kilometer dari pusat kota. Pada Sabtu (6/9/2025) malam, serangan udara menewaskan 14 orang di seluruh kota, menurut pejabat kesehatan setempat, termasuk serangan udara terhadap sebuah sekolah di selatan Kota Gaza yang menampung warga Palestina yang mengungsi.
"Pasukan Israel akan terus beroperasi melawan organisasi teroris di Jalur Gaza untuk menghilangkan ancaman apa pun terhadap warga sipil Israel," ucap seorang juru bicara militer.