Iran Bisa Bikin Senjata Nuklir Sedikit Lagi

Anton Suhartono
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengungkap Iran hampir memiliki kemampuan untuk membuat senjata nuklir (Foto: AP)

JENEWA, vozpublica.id - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengungkap Iran hampir memiliki kemampuan untuk membuat senjata nuklir. Iran keluar dari komitmennya dalam perjanjian nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), setelah Amerika Serikat menarik diri di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump pada 2018. 

Dirjen IAEA Rafael Grossi menegaskan, pihaknya harus menjadi bagian dari setiap negosiasi program nuklir Iran. Saat ini Iran dan AS sedang melakukan perundingan, pertemuan pertama digelar di Oman pada Sabtu pekan lalu dan akan berlanjut pada akhir pekan ini, kemungkinan di Roma, Italia.

"Meskipun Iran memiliki cukup bahan untuk memproduksi, tidak hanya satu tetapi beberapa bom, Iran belum memiliki senjata nuklir. Tapi harus diakui, senjata nuklir tersebut tidak lama lagi," kata Grossi, kepada surat kabar Prancis, Le Monde, dikutip Kamis (17/4/2025).

Dia menambahkan, dalam 4 tahun terakhir terjadi percepatan luar biasa dalam pengayaan uranium oleh Iran.

Oleh karena itu, lanjut Grossi, IAEA, selaku pengawas nuklir PBB, tidak boleh dikecualikan dari perundingan nuklir apa pun dengan Iran, termasuk yang saat ini sedang berlangsung. AS diwakili utusan khusus Trump Steve Witkoff, sementara Iran oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Abbas Araghchi.

"Setiap perjanjian mengenai Iran hanyalah selembar kertas (tanpa persetujuan IAEA)," kata Grossi, menegaskan perundingan itu akan sia-sia.

Dia menambahkan meski tidak menjadi bagian dari perundingan tersebut, IAEA tidak akan mengacuhkannya. IAEA mengetahui persis apa yang terjadi di dalam fasilitas nuklir Iran sehingga berhak menyampaikan pandangannya.

Menurut Grossi, IEAE tetap memberikan pandangannya melalui pertukaran informasi secara informal dengan kedua pihak.

"Mereka tahu betul kami harus menyampaikan pendapat tentang setiap kesepakatan potensial, karena kamilah yang akan memverifikasinya. Oleh karena itu, kami telah memulai pertukaran informal dengan mereka," ujarnya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
11 jam lalu

Setujui Proposal Damai Trump, Hamas Minta Dukungan Negara Arab dan Muslim

Internasional
13 jam lalu

Hamas Siap Serahkan Pemerintahan Gaza, Konflik Panjang Akan Berakhir?

Internasional
14 jam lalu

Trump Siap Ubah 20 Poin Rencana Perdamaian Gaza jika Hamas Keberatan

Internasional
14 jam lalu

Para Menlu Negara Arab dan Muslim Puji Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata Trump

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal