LONDON, vozpublica.id - Seorang pramugari maskapai Irlandia, Ryanair, dikecam warga Israel karena menyebut "Kota Israel berada di Palestina" dalam penerbangan menuju Tel Aviv. Maskapai low cost carrier itu meminta maaf atas pernyataan pegawainya. Dipastikan tak ada motif politik di balik pengumuman tersebut.
CEO Ryaniar Eddie Wilson mengeluarkan permintaan maaf dengan menyebutnya sebagai kesalahan yang tidak disengaja.
Wilson juga mengatakan kepada Simon Wiesenthal Center, kelompok HAM Yahudi, dia telah mengirim surat kepada duta besar Israel di Irlandia yang menyebut Israel adalah mitra penting bagi perusahaannya.
“Kami berencana untuk berinvestasi di Israel guna meningkatkan lalu lintas dan konektivitas, baik untuk orang Israel yang bepergian ke Eropa maupun untuk membawa pariwisata yang sangat dibutuhkan masuk Israel,” ujarnya, dikutip dari Arab News.
Dia menambahkan, polisi terpaksa dipanggil ke bandara untuk menindak penumpang yang berperilaku kasar terhadap pramugari.