PARIS, vozpublica.id - Kasus mantan bos Nissan Carlos Ghosn menjadi perhatian Presiden Prancis Emmanuel Macron. Mantan taipan otomotif itu dijerat beberapa pelanggaran kejahatan keuangan di Jepang.
Ghosn diketahui memiliki tiga kewarganegaraan, yakni Prancis, Brasil, dan Lebanon.
Macron mengaku telah berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengenai kondisi Ghosn yang kini berada di Lebanon.
Baca Juga: Merasa Dikhianati, Pengacara Mantan Bos Nissan Carlos Ghosn Mundur
Setelah melarikan diri dari Jepang pada 29 Desember 2019, Ghosn menggelar konferensi pers di mana dia mengaku diperlakukan secara sadis oleh kejaksaan. Dia juga menyebut dirinya sebagai korban konspirasi Nissan dan jaksa Jepang.
"Saya mengatakan kepada Abe beberapa kali bahwa kondisi penahanan dan pemeriksaan Carlos Ghosn sepertinya tidak memuaskan bagi saya," kata Macron, dikutip dari Reuters, Kamis (16/1/2020).