BUENOS AIRES, vozpublica.id – Kondisi ekonomi di Argentina kian mencekik. Warga di negeri Amerika Latin itu pun kini tak sanggup lagi membeli pakaian.
Institut Statistik dan Sensus Nasional Argentina (INDEC) pada Senin (13/11/2023) mengungkapkan, inflasi di negara itu mencapai 8,3 persen pada bulan lalu, atau naik 120 persen sejak awal tahun ini.
“Tingkat umum Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat kenaikan bulanan sebesar 8,3 persen pada Oktober 2023,” ungkap lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
INDEC menyatakan, harga konsumen naik sebesar 142,7 persen dari tahun-ke-tahun (yoy)pada Oktober lalu.
Kenaikan harga tertinggi terjadi pada layanan komunikasi, serta pakaian dan alas kaki. Harga masing-masing jenis barang/jasa tersebut naik sebesar 12,6 persen dan 11 persen.
Sementara itu, biaya layanan kesehatan menunjukkan kenaikan terendah sebesar 5,1 persen, kata INDEC.
Inflasi yang tinggi dan harga barang-barang yang kian mencekik membuat masyarakat Argentina kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sandang mereka. Akibat krisi ekonomi itu, kini semakin banyak warga yang beralih ke pasar pakaian bekas, baik untuk mencari baju dan celana dengan harga yang terjangkau maupun untuk mendapatkan uang tambahan dari penjualan pakaian lama.
Negara yang menjadi kekuatan ekonomi nomor dua di kawasan Amerika Selatan menghadapi krisis terburuk dalam beberapa dekade. Dua perlima penduduknya hidup dalam kemiskinan. Ancaman resesi ekonomi makin memperparah itu.