GAZA, vozpublica.id - Data Program Pangan Dunia (WFP) mengungkap data mencengangkan, sepertiga penduduk Jalur Gaza tak makan selama beberapa hari akibat blokade Israel. Militer Zionis memblokade Gaza sejak Maret, menyusul runtuhnya gencatan senjata tahap pertama dengan Hamas.
Sejak itu Israel melarang masuk pasokan bantuan atau hanya sedikit sekali, termasuk makanan, air bersih, bahan bakar, dan peralatan medis.
Kemudian pada Mei, Israel dan Amerika Serikat (AS) memonopoli bantuan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang disebut banyak pihak lebih tepat sebagai tempat pembantaian ketimbang pendistribusian bantuan.
“Krisis kelaparan di Gaza telah mencapai tingkat keputusasaan yang baru dan mencengangkan, dengan sepertiga penduduk tidak makan selama beberapa hari berturut-turut,” kata Ross Smith, Direktur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat WFP, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (22/7/2025).
Menurut perkiraan badan PBB tersebut, seperempat penduduk Gaza menghadapi kondisi seperti kelaparan, karena 100.000 perempuan dan anak-anak menderita malnutrisi akut.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan, Israel sengaja menciptakan kelaparan. Sejauh ini 86 warga Gaza meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi, sebanyak 76 di antaranya anak-anak.