SEOUL, vozpublica.id - Lee Jae Myung resmi dilantik sebagai presiden Korea Selatan (Korsel), Rabu (4/6/2025). Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Lee menegaskan akan merespons provokasi Korea Utara (Korut).
Dia membanggakan anggaran militer yang jauh lebih besar daripada PDB Korut serta jamianan keamanan dari Amerika Serikat (AS) selaku mitra pertahanan utamanya.
Meski demikian Lee menegaskan, pemerintahannya tetap mengupayakan perdamaian dengan Korut melalui dialog dan kerja sama.
"Meskipun akan merespons senjata nuklir dan provokasi militer Korea Utara ..., kita akan membuka saluran komunikasi dengannya guna membangun perdamaian di Semenanjung Korea melalui dialog dan kerja sama," kata Lee.
Seremoni pelantikan Lee berlangsung selama 32 menit di gedung parlemen Majelis Nasional Korsel di Seoul.
Lee berpidato di hadapan anggota parlemen, pejabat, dan tamu. Setelah itu, presiden menyapa staf parlemen hingga petugas keamanan dan petugas kebersihan, lalu berfoto sebelum menemui para pendukung di luar gedung.
Komisi Pemilihan Umum Pusat pada Kamis dini hari mengumumkan kemenangan Lee dalam Pilpres Korsel yang digelar pada Selasa (3/6/2025). Dia memperoleh 49,42 persen suara atau mengumpulkan sekitar 35 juta dukungan, mengalahkan pesaing terdekatnya kandidat dari partai berkuasa sebelumnya, Kim Moon Soo, yang memperoleh 41 persen suara.