WASHINGTON, vozpublica.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Ukraina memberi alasan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membombardir habis-habisan negara tersebut. Pernyataan Trump itu terkait dengan serangan Ukraina terhadap beberapa pangkalan udara Rusia pekan lalu.
Ukraina melancarkan serangan drone ke beberapa pangkalan udara di Wilayah Murmansk, Irkutsk, Ivanovo, Ryazan, dan Amur pada 1 Juni. Serangan itu diklaim menghancurkan 41 pesawat militer Rusia, termasuk banyak pesawat pengebom nuklir strategis.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menyatakan, serangan terhadap pangkalan udara di Ivanovo, Ryazan, dan Amur berhasil digagalkan.
Sebagai pembalasan, Rusia melancarkan serangan besar-besaran pada Jumat (6/6/6025) dini hari, menggunakan rudal dan drone ke berbagai wilayah Ukraina, termasuk Ibu Kota Kiev. Serangan itu menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai puluhan lainnya.
"Iya, mereka memberi Putin alasan untuk masuk dan mengebom habis-habisan mereka tadi malam. Itulah hal yang tidak saya sukai dari serangan tersebut. Ketika saya menyaksikannya, saya mengatakan, 'Tuh kan, sekarang terjadi pembalasan'," kata Trump, di Gedung Putih.
Trump lalu menampik eskalasi yang sedang meningkat antara Rusia dan Ukraina akan berujung pada perang nuklir. Dia belum melihat indikasi ke arah penggunaan senjata pemusnah massal tersebut oleh Rusia.
"Saya (rasa) tidak. Saya harap tidak," katanya.