WASHINGTON DC, vozpublica.id – Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) memuji misi pendaratan di bulan yang dilakukan Rusia lewat peluncuran modul antariksa Luna-25, hari ini. Misi tersebut dinilai menunjukkan tingginya minat global untuk memahami bulan lebih dalam lagi.
Roket Soyuz 2.1b yang membawa misi bulan pertama Rusia dalam 47 tahun, Luna-25, diluncurkan dari pusat antariksa Kosmodrom Vostochny di Timur Jauh Rusia pada Jumat (11/8/2023) pagi waktu setempat. Saat ini, modul tersebut telah terpisah dari tingkat atas roket dan telah ditempatkan pada lintasan penerbangan ke bulan.
“Misi Luna-25 adalah yang terbaru dari serangkaian misi internasional ke bulan–terutama menyusul keberhasilan peluncuran misi Chandrayaan-3 oleh rekan kami di India pada Juli. Misi ini menunjukkan minat global dalam berkontribusi pada pemahaman ilmiah tentang bulan,” kata juru bicara NASA kepada kantor berita Sputnik, hari ini.
Modul Luna-25 dijadwalkan memasuki orbit bulan pada ketinggian 100 km pada 16 Agustus. Modul itu selanjutnya melakukan pendaratan lunak di kutub selatan bulan, tepatnya di area utara kawah Boguslawsky pada 21 Agustus.