PARIS, vozpublica.id - Pemerintah Prancis mengkhwatirkan gelombang kedua Covid-19. Sejumlah antisipasi mulai dilakukan salah satunya dengan memberlakukan jam malam di sembilan kota.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan terus meningkatkan kapasitas kamar ICU menjadi lebih dari 2.000 dalam lima hari.
Presiden Rumah Sakit Swasta Prancis Lamine Gharbi menyebutkan jam malam tidak akan berdampak sebelum dua-tiga minggu. Dia mengatakan klinik banyak membatalkan kasus operasi pasien non-Covid-19.
Dua pertiga layanan ICU rumah sakit swasta disebut sudah digunakan untuk pasien Covid-19.
Presiden Prancis Emmanual Macron mengatakan masih terlalu dini menilai apakah jam malam efekti. Bila terbukti efektif akan semakin dipertketat.
"Sepertinya tidak akan dilonggarkan. Bisa diperketat jika terbukti efektif," kata Macron seperti dikutip AFP, Sabtu (24/10/2020).